Fenomena kelas menengah UFC yang tak terkalahkan, Khamzat Chimaev, mengincar sabuk juara dan siap mencatatkan prestasinya di UFC 300 pada bulan April. Menyusul kemenangan luar biasa atas mantan juara kelas welter Kamaru Usman di UFC 294, Chimaev mengarahkan pandangannya lebih tinggi, meski sempat jeda sebentar karena robeknya ligamen dan infeksi paru-paru. Kini, setelah kembali berlatih di Dubai, petarung berusia 29 tahun ini semakin percaya diri dan siap untuk kembali ke oktagon.
Berkaca pada pertarungan perebutan gelar baru-baru ini antara Dricus Du Plessis dan Sean Strickland, Chimaev mengungkapkan sikapnya yang tidak terkesan, menganggap pertarungan itu “tidak ada yang istimewa” dan dengan percaya diri menegaskan kemampuannya untuk mengalahkan kedua petarung tersebut. Ikuti tim MMA favorit Anda dengan peluang taruhan MMA menarik dari Nextbet.
“Bagi saya, Strickland memenangkan pertarungan, namun itu adalah pertarungan yang ketat. Namun [itu] tidak ada yang istimewa. Tidak ada yang membuat saya berpikir bahwa orang-orang ini adalah seseorang yang hebat. Saya melihat saya bisa menyelesaikan keduanya,” kata Chimaev dalam sebuah wawancara dengan ESPN .
Du Plessis, yang mengamankan gelar melalui keputusan terpisah dalam pertandingan yang sangat kompetitif, dipanggil oleh mantan juara Israel Adesanya. Namun, Chimaev, dengan rekor tak terkalahkannya dan serangkaian kemenangan mengesankan, yakin bahwa ia adalah penantang yang tepat untuk meraih gelar juara. Rasa frustrasinya terlihat jelas ketika ia menceritakan janji CEO UFC Dana White sebelumnya tentang perebutan gelar pasca kemenangannya atas Usman, sebuah janji yang kini tampaknya tidak ada habisnya.
Perjalanan Chimaev ditandai dengan kemenangan penting melawan petarung papan atas seperti Gilbert Burns dan Kevin Holland. Namun, jalannya menuju perebutan gelar penuh dengan tantangan, termasuk insiden kehilangan berat badan saat pertarungan yang sangat dinanti melawan Nate Diaz dan potensi pertarungan melawan Paulo Costa yang gagal. Chimaev sangat jelas mengenai kesiapan dan keinginannya untuk bertarung, dan menghubungkan penundaan penampilan berikutnya karena keputusan yang berada di luar kendalinya.
Saat UFC 300 semakin dekat, antisipasi seputar potensi perebutan gelar Chimaev semakin meningkat. Dengan rekor yang luar biasa dan tekad yang sulit untuk diabaikan, upaya Chimaev untuk meraih gelar kelas menengah bukan hanya sebuah bukti kehebatannya di dalam ring namun juga sebuah narasi tentang ketahanan dan ambisi yang pantang menyerah.
Komunitas dan penggemar UFC di seluruh dunia sangat menantikan kisah ini terungkap, menunggu untuk melihat apakah seruan Chimaev untuk perebutan gelar di UFC 300 benar-benar akan menjadi momen yang menentukan dalam kariernya yang termasyhur. Dapatkan update terkini dari dunia MMA hanya di Nextbet Sports.