Perjalanan Italia untuk mencapai Piala Dunia 2018 Rusia terlihat bagus.
Mereka memperoleh 16 poin dalam 6 pertandingan di Grup G, dengan mencetak 18 gol dan kebobolan 4 saja. Mereka berperforma bagus menyusul 4 kemenangan berturut-turut, termasuk penundukan 5-0 atas tim kelas teri, Liechtenstein, di pertandingan kualifikasi terakhirnya.
Azzurri dipimpin oleh kiper veteran, Gianluigi Buffon, yang memimpin bangsanya dalam caps dengan sebanyak 169 penampilan dan membantu tim memenangkan Piala Dunia 2006. Gigi berusia 39 tahun dan telah melewati lebih dari 20 musim, tapi dia telah tampil sebagai salah satu kiper terbaik, dan dia masih haus kejayaan seperti saat dia mengenakan kaos Italia untuk pertama kalinya 20 tahun yang lalu.
Legenda abadi lain seperti Pirlo, Totti, dan De Rossi mengisi tabloid Italia setengah abad yang lalu, tapi baru-baru ini, tim telah menikmati revolusi muda, dengan pencetak skor seperti Ciro Immobile, Andrea Belotti, dan Gian Lapadula mengisi posisi depan dari barisan penyerang Italia.
Pemain-pemain ini menggelegar di top 5 liga Eropa, menggunakan kelihaian dan greget Italia untuk bermain melawan pemain-pemain terkuat di dunia.
Tapi skuad Gian Piero Ventura lebih dikenal untuk barisan bek yang gemilang, dengan bek seperti Leandro Bonucci, Andrea Barzagli, Giorgio Chiellinim dan Buffon yang tak menua di antara tiang gawang.
Mungkin sekarang mereka belum memenangkan piala, tapi mereka ada di atas, selalu bersaing dan selalu memberikan kebanggaan pada seragam sama yang pernah dikenakan oleh Giuseppe Meazza, Paolo Maldini, Adolfo Baloncieri, dan Luigi Riva.
Dan Azzurri mungkin sudah terjamin slot di Piala Dunia tahun depan di Rusia, kalau mereka tidak di-draw di salah satu grup tertangguh.
Hanya satu tim yang menghalangi mereka di Grup G. Tapi masalahnya, ini bukan tim mana saja. Tim Spanyol.
Tujuh tahun yang lalu, La Roja menguasai dunia di Afrika Selatan, dan memenangkan Piala Dunia pertamanya, lalu disusul dengan mempertahankan gelar kejuaraan Eropa di tahun 2012. Tim Spanyol ini lima tahun dari puncak kejayaannya, tapi mereka masih merupakan tim yang patut diwaspadai.
Dibawah pelatih baru, Julen Lopetegui, yang mengambil alih Juli 2016 yang lalu, seperti Italia, telah bangkit kembali. La Roja memenangkan 7 dari 10 laga mereka dibawah pelatih baru, mencetak 29 gol yang hebat dan kebobolan 7 gol saja.
Italia melewati masa sulit melawan Spanyol yang dipugarkan ini, dan hampir kalah dari mereka saat berhadapan di kualifikasi. Di laga di Stadion Juventus itu, Vitolo mampu mencetak gol dari setup Busquets, dan memberikan tim tandang, La Roja, keunggulan di menit ke-55, tapi tim tuan rumah berhasil menyamakan skor saat Daniele De Rossi mencetak dari titik penalti saat tersisa delapan menit di laga.
Kualifikasi akan berlanjut bulan September, dan Italia akan berkesempatan untuk naik ke puncak grup, saat mereka bertandang ke ibukota Spanyol dan melawan La Roja, di Estadio Santiago Bernabeu.
Bermain di depan penonton yang beringas, melawan tim teratas yang menikmati periode baru panjang nan sukses dengan pelatih baru, kita lihat saja kemampuan tim Italia generasi ini.
Untuk odds terbaik dalam sepakbola, kunjungi Nextbet!