Untuk segala maksud dan tujuan, Houston memberikan segalanya dalam tujuannya meruntuhkan dinasti Golden State yang bertunas.
Rockets telah melakukan pertukaran untuk point guard All-Star, Chris Paul, untuk memasangkannya dengan All-Star dan runner up MVP mereka, point guard, James Harden, yang menjadikan backcourt Houston salah satu duo paling berbakat di liga.
“Kapanpun kita bisa mendapatkan pemain level Hall of Fame adalah hari yang bagus untuk franchise,” tutur general manager Houston, Daryl Morey.
“Ini perang senjata di NBA, dan kita ikut berperang atau menyaksikannya di luar medan perang,” tambah Morey. “Kami rasa dengan Harden dalam masa primanya, Chris Paul dalam masa primanya, ini memberikan kesempatan bagus untuk mengejar tim raksasa di luar sana, dan membawa kita disana bersama mereka.”
Selama bertahun-tahun Houston dipuji untuk membangun tim kompetitif tanpa mengincar pemain yang tenar. Tapi superteam, klub dengan lebih dari dua All-Star, telah memenangkan empat dari tujuh gelar terakhir. Big 3 Miami dan Heatles menang di tahun 2012 dan 2013, Big 3 Cleveland dan Cavs menang di tahun 2016, dan Death Star dari Warriors menang tahun 2017.
Morey, yang timnya telah memenangkan minimal 50 game di tiap musim selama tiga dari empat musim terakhir, tapi gagal untuk mencapai NBA Finals di tahun-tahun yang sama, terpaksa ikut-ikutan dan memasangkan All-Star mereka dengan All-Star lainnya.
Dan rumornya, dia belum selesai membentuk timnya. Kabarnya dia berusaha mendapatkan forward All-Star yang sedang prima, Paul George, dari Indiana, dan veteran yang bersungut dan ingin keluar, Carmelo Anthony, dari New York.
CARANYA
Mendapatkan Paul adalah usaha dua orang untuk Rockets, karena pertama-tama Harden mengiming-imingi Paul dengan gagasan bahwa dengan mereka berdua, mereka bisa menantang Warriors. Paul, yang hubungannya dengan Clippers dikabarkan telah memburuk tahun lalu, menerima gagasan itu dan memilih di tahun terakhir kontraknya dengan LA, agar dirinya bisa ditukar.
Tapi untuk menyamakan gaji $24 juta Paul tanpa mengorbankan para pemain kunci berbakatnya, Morey menangani Darrun Hilliard dari Detroit, DeAndre Liggins dari Dallas, Ryan Kelly dari Atlanta, Shawn Long dari Philadelphia, dan Tim Quarterman dari Portland, menggunakan uang.
Lalu Morey menarik pemicu untuk mendapatkan Paul, dan mengirimkan Clippers segudang aset yang bisa diarahkan dan beberapa pemain yang terjamin bagus. Peraihan LA adalah Hilliard, Liggings, starting point guard, Patrick Beverley, pemain ketujuh, Lou Williams, Sam Dekker, Montrezl Harrel, Kyle Wiltjer, top tiga rekrutan putaran pertama 2018 yang diamankan, dan $661.000 dalam nilai tunai.
Untuk mendapatkan dua-duanya, iya, dua-duanya, George dan Melo, Rockets mungkin harus berpisah dengan calon rekrutan putaran pertama, dan beberapa dari pemain berbayaran rendah yang mereka dapatkan, tapi Morey memegang semua kartu As kalau ini permainan poker.
Keinginan George untuk meninggalkan Indiana telah sama-sama dikonfirmasi oleh agen pemain dan petinggi Pacers sendiri.
Kalau Indiana ingin mendapatkan sesuatu dari pertukaran George, daripada kehilangannya dengan sia-sia sebagai agen bebas 2018, mereka akan menggigit umpan yang dilempar Rockets, atau tim mana saja. Dan karena George tersisa satu tahun saja dalam kontraknya sekarang, dia tidak terjamin untuk tetap dengan tim yang akan menukarkannya, yang berarti rental satu tahun dan tidak ada tim yang akan mengeluarkan uang untuknya, sebagus apapun mereka.
Dari semua tim yang beralasan untuk mengincar George, mungkin Rockets yang bisa meyakinkan George untuk tinggal karena mereka akan memiliki minimal tiga All-Star dalam tim, Harden, Paul, dan George. Itu mungkin cukup untuk setidaknya menantang Warriors.
Soal Melo dan Knicks, bintang pemain yang ingin dibeli dari kontrak besar, sementara klub ingin menukarkannya dengan pemain-pemain. Tapi sama halnya dengan George dan Pacers, Melo memiliki keuntungan karena klausa tanpa penukaran pada kontraknya. Bahkan jika tim menawarkan 10 kali All-Star, dia bisa memveto perjanjian dan menjadi masalah bagi Knicks.
Houston mungkin tidak sama glamornya dengan New York atau Los Angeles, tapi peluang untuk bermain dengan Paul, yang merupakan salah satu sahabat Anthony, mungkin akan memikat Melo untuk mengabaikan klausa tanpa penukaran, dan setuju untuk direkrut Houston, saat secara bersamaan mereka bisa mengincar kejuaraan NBA dengan salah satu sahabatnya.
Siapa tahu? Mungkin dalam setahun, saat dua sahabat Anthony dan Paul lainnya, LeBron James dan Dwayne Wade, menjadi agen bebas, mereka mungkin akan memutuskan bahwa sudah waktunya mereka bermain dalam satu tim lagi. LBJ, Wade, George, Paul, dan Harden. Anggap saja itu kuno, putus asa, atau apalah. Itu lineup jitu.