Share this story

Ibra-magic: Zlatan tetap di kelas teratas di usia lanjut

Walau dengan usianya, dan kondisi fisiknya, lawan-lawan masih berkesulitan untuk menenangkan dan menjinakkan Zlatan Ibrahimovic.

Selama bertahun-tahun sudah banyak tim yang mencoba untuk menahan Zlatan yang agung, tapi baru sedikit yang berhasil.

Dalam musim di usia ke-35 tahunnya, Ibrahimovic dianggap jauh diatas masa primanya, tapi dia masih salah satu pegangan Jose Mourinho dalam proyeknya untuk membangun kembali Manchester United, dan sulit untuk mendebatkan hasilnya.

Sejak bergabung dengan Red Devils musim panas lalu, frontman yang produktif ini telah memperoleh rekor tim 28 gol dalam 45 penampilan, termasuk 17 strike dalam 28 penampilan di Liga Premier.

Dia juga memimpin pencetakan klub di Liga Europa, dengan 5 gol dari 10 apps-nya.

Dalam 28 laga Liga Premier Zlatan mainkan untuk MU, tim Old Trafford ini menang 15 kali dan baru kalah tiga kali saja, dengan persentase kemenangan 53,5%. Dalam 15 laga dia mencetak gol, mereka menang 9 kali dan kalah satu kali saja. Dalam 3 laga yang dia lewatkan, klub baru menang sekali.

Sekarang ini, Ibra seri di ranking 4 dengan Diego Costa dari Chelsea dan Sergio Aguero dari Manchester City dalam daftar topscorer EPL, yang dipimpin Romelu Lukaku dari Everton dengan 24 gol. Harry Kane dari Tottenham mencetak 20 dan Alexis Sanchez dari Arsenal mencetak 19.

SATU-SATUNYA

Zlatan adalah pemain yang langka, spesimen unik yang mungkin tidak akan kita temukan lagi. Dia terdaftar dengan tinggi badan 195cm dan berat badan 95 kg, jadi dia lebih besar daripada sebagian besar bek, dan tidak ada yang bisa menindasnya dengan posisinya. Lebih hebatnya lagi, dia cekatan.

Sayangnya untuk Ibrahimovic, dia terlahir di Swedia, dan rekan-rekan satu timnya di sepakbola nasional berbeda kaliber dengannya. Kalau dia terlahir di Brazil, atau Argentina, atau Jerman, atau Portugal, bakatnya pasti lebih dihargai.

Bayangkan kalau Zlatan memiliki gelandang maut Jerman yang membantunya di depan barisannya, atau dia membantu penyerangan indah Brazil, akan mudah bagi dirinya untuk menjuarai Piala Dunia.

PENUTUPAN

Setidaknya bagi Zlatan, dia bisa menghabiskan akhir masa karirnya bekerja sama dengan Mourinho, dan pelatih asal Portugal ini berencana untuk mengembalikan MU ke kejayaan tempo dulu. Akan menjadi tantangan yang tepat untuk pemain selevel Zlatan.

Mantan pelatih, David Moyes dan Louis Van Gaal, meruntuhkan MU sesudah pelatih jangka panjang, Alex Ferguson, pensiun. Sekarang, Mou dan Ibra bekerja keras untuk membuatnya berjaya lagi, dan bahkan para kritikus tidak akan ragu bahwa keduanya berhasil melakukannya.

Musim lalu, dibawah Van Gaal, MU memperoleh 53 dalam 31 laga. Musim ini, Red Devils sudah meraih 60 poin dalam jumlah laga yang sama.

Tahun lalu, MU tersingkir di babak 16 besar Liga Europa. Tapi mereka dalam jalur untuk memenangkan turnamen klub premier kedua Eropa.

MU melanjutkan kampanye Liga Europa saat mereka menjamu Anderlecht di Old Trafford, dan Red Devils memenangkan tiga laga terakhir dalam kompetisi tersebut.

Dan dengan Zlatan, yang hanya menjadi pemain pengganti saat MU menang atas Chelsea, diperkirakan untuk start di laga, dia tidak melupakan kemenangan mudah bagi Red Devils.