Share this story

Monaco tak gentar dan targetkan kejayaan di Liga Champions

Monaco mungkin hanya ikan teri dibanding tim lain di semifinal Liga Champions, tapi skuad Leonardo Jardim membuat terlalu banyak kejutan untuk tidak diperhatikan.

Setelah menyaksikan tim negara kerajaan ini menyingkirkan Borussia Dortmund, yang kekesalannya dapat dimengerti, dengan mudah 6-3 di dua leg dari babak terakhir, mudah untuk berpikir mereka adalah unggulan dalam kompetisi ini.

Tapi itu tidak benar. Mereka jauh dari itu. Tapi sekarang, mereka berada di babak empat besar dengan juara bertahan, Real Madrid, runner up, Atletico Madrid, dan ahli pertahanan, Juventus, yang mengecoh Barcelona yang berkekuatan tinggi, dan membuat mereka tanpa skor dalam dua leg.

MENERJANG BADAI

Sesudah finish di ranking ketiga Ligue 1 musim lalu, Monaco tidak mendapatkan slot outright ke babak grup – mereka harus melewati dua babak play-off terlebih dulu.

Pada babak kualifikasi ke-3, Monaco mengandalkan penyerangan tingkat tinggi untuk menghadapi tim jagoan Turki, Fenerbahce, dan mengalahkan mereka 4-3 dalam dua laga. Lalu, mereka menang 3-1 atas atas Villareal di playoff dan mengamankan slot mereka di babak grup.

Monaco di-draw melawan Bayer Leverkusen dari Jerman, Tottenham Hotspur dari Inggris, dan CSKA Moscow dari Rusia, dan tidak ada yang mengira Monaco akan melaju. Tapi mereka mengecoh Spurs 2-1 di White Hart Lane dan memimpin di babak grup, dan menjuarai grup dengan 11 poin.

SIHIR MBAPPE

Di babak 16 besar, Monaco lagi-lagi diperkirakan akan runtuh di tangan Manchester City yang agung, yang lineup-nya terdiri atas Sergio Aguero dan Kevin de Bruyne, dan dilatih oleh Pep Guardiola yang hebat.

Malahan, Monaco menghadang rintangan, dan menyingkirkan City secara agregat 6-6 dalam dua leg sepakbola penuh greget, debaran jantung, dan penyerangan. Di tengah semua itu adalah Kylian Mbappe, 18, yang mencetak gol dengan kedua kakinya dan merupakan tombak yang menggoyahkan pertahanan City. Radamel Falcao menyediakan pengalaman veteran yang mengimbangi penyerangan cepat Monaco, dan pemain asal Kolombia ini mencetak dua gol di leg pertama.

Mbappe membawa serta performa membaranya ke babak selanjutnya, mencetak dua gol dalam kemenangan 3-2 atas Dortmund dan mengawali kemenangan 3-1 mereka atas tim Jerman ini di Stade Louis II dalam tiga menit saja sesudah kickoff.

DNA

Jardim menyebut penyerangan efisien dan tanpa ampun timnya sebagai DNA klub, gameplan yang tertanam cukup dalam hingga mereka bisa memakainya dimanapun, melawan siapapun dalam semua kompetisi.

Monaco, yang kini di puncak Ligue 1 dan semifinal Piala Perancis, akan mengetahui siapa lawan mereka di babak Liga Champions berikutnya, tapi Jardim tidak begitu peduli siapa lawannya nanti.

“Sekarang, siapapun yang kami lawan nanti, kami akan menghadapi tim yang sangat berpengalaman,” kata Jardim sesudah kemenangan mereka atas Dortmund. Lawan kami akan mau di-raw dengan kami, tapi kami bercita-cita untuk menikmai dan bermain dengan menyerang seperti biasa.