Share this story

PEMEGANG KENDALI: Barca beruntung memiliki Iniesta

Barcelona-Andres-Iniesta

Barcelona sekarang sedang bergumul. Klub berada dalam pertarungan sengit untuk mempertahankan bintang gelandang sayap, Neymar, dalam klub, sambil juga dalam transaksi lambat untuk merekrut gelandang berbakat, Philippe Coutinho, dari Liverpool.

Itulah masalah transfer penting yang belum terselesaikan, tapi setidaknya Barca telah menyelesaikan satu hal penting lainnya dalam daftar mereka: mempertahankan Andres Iniesta.

Iniesta tidak seglamor rekan timnya yang lebih terkenal, seperti Lionel Messi dan Luis Suarez. Dan dia tidak sama termahsyurnya dengan Neymar.

Tapi mempertahankan gelandang berusia 33 tahun, yang bisa mengikuti jejak Xavi, dan menikmati bermain sepakbola diluar Eropa, adalah kesuksesan besar bagi pelatih baru, Ernesto Valverde.

Di usia lanjutnya, Iniesta tidak lagi dalam masa primanya, dan itu terlihat musim lalu, karena dia hanya bermain dalam 37 laga di seluruh kompetisi, yang paling sedikit baginya sejak menjadi reguler di tahun 2004.

Tapi dalam pembelaannya, Iniesta disimpan untuk kompetisi Eropa, yang berarti mantan pelatih, Luis Enrique, tahu dia memerlukan apa yang disediakan Iniesta di laga-laga besar, dan tidak akan menyianyiakannya pada laga yang bisa dimenangkan melawan tim ranking rendah di La Liga.

Apa yang disediakan Iniesta? Sejak bergabung di tim inti 15 tahun yang lalu, Iniesta umumnya diharapkan untuk satu hal – mengendalikan barisan gelandang.

Ironisnya, untuk mengendalikan bagian tengah lapangan, Iniesta harus melakukan banyak hal. Dia harus menghadang, mengoper, menciptakan, dan kadang bahkan mencetak gol, agar dia bisa mempertahankan posisinya sebagai ancaman. Untungnya untuk Barca dan Spanyol, Iniesta bisa melakukan semua itu, dengan bagus pula.

Ada alasannya Iniesta menerima julukan “El Ilusionista” (Sang Ilusionis) atau “El Cerebro” (Otak). Mantan playmaker Argentina, Juan Roman Riquelme, menggambarkan Iniesta sebagai “yang terbaik dalam memainkan permainannya”. “[Iniesta] tahu betul kapan harus maju, dan kapan harus mundur. Dia memilih waktu yang tepat untuk melakukan segalanya: kapan men-dribel, kapan untuk mempercepat segalanya, kapan harus melambat,” kata Riquelme.

Jelas, di usia 33 tahun, Iniesta bukan pemain yang sama dengan tujuh tahun yang lalu, saat dia memimpin Spanyol dalam dua kejuaraan Euro berturut-turut, dan satu trofi Piala Dunia, atau saat dia membantu Barca memenangkan gelar La Liga, piala Liga Champions dan kejuaraan Piala Dunia Klub.

Dia akui sendiri, bahwa dirinya jauh dari masa primanya, tapi dia juga bilang bahwa dirinya “tersisa bertahun-tahun lagi untuk bermain di level tertinggi.” Seharusnya terdengar manis di telinga Valverde bahwa Iniesta tidak ingin pindah, terutama kalau mereka kehilangan gelandang sayap, Neymar, dan melewatkan playmaker lainnya, Coutinho.

“Saya selalu bilang saya mau pensiun di Barcelona,” ucap Iniesta bulan lalu. “Ini klub tempat saya bermain sejak berumur 12 tahun. Saya masih tersisa bertahun-tahun lagi untuk bermain di level tertinggi, jadi ini masih terlalu cepat untuk memutuskan masa depan saya, tapi Barcelona adalah tempat saya mau dan harapkan untuk berada untuk waktu yang lama.”

Mempertahankan gelandang berusia 33 tahun seharusnya tidak terhitung kemenangan besar untuk klub besar seperti Barcelona. Tapi ini Sang Ilusionis, Otak, dan Pesulap, yang kita bicarakan. Jadi, ya, ucapkan selamat ke Barca untuk tidak membiarkan Cina, Qatar, atau bahkan Los Angeles untuk merebut maestro gelandang mereka!