Philadelphia adalah kampung halaman Kyle Lowry, jadi saat ada tanda-tanda kalau point guard agen bebas ini akan pindah, Kota Kasih Persaudaraan menjadi no. 1 dalam daftar pilihannya.
Musim panas ini, 76ers dikabarkan telah memberikan penawaran menggiurkan kepada Lowry yang tinggi badannya 6’1” (185 cm), yang dikabarkan mencari gelanggang baru sesudah Toronto Raptors baru-baru ini kalah telak dari Cleveland Cavaliers di putaran pertama playoff NBA.
Poin guard All-star ini telah menyatakan dirinya ingin terlepas dari kontraknya dan menjadi agen bebas, yang membuat beberapa tim tergesa-gesa untuk mendapatkannya.
Ikatan dalam topik panas yang melibatkan Sixers ini adalah Lowry dan pimpinan pengerjaan bola basket Philadelphia, Bryan Colangelo.
Saat dia menjabat sebagai general manager Raptors, Colangelo mendapatkan Lowry dalam pertukaran dari Houston Rockets pada tanggal 11 Juli 2012. Keduanya masih bersahabat sampai sekarang.
Jadi, dalam hubungan Lowry dengan Sixers ini, bisakah guard yang handal ini beradaptasi dengan Philadelphia?
Tim ini kaya akan cap space dan mereka mencoba untuk bangkit kembali, mereka memerlukan seorang veteran untuk menyempurnakan darah muda Joel Embiid, Ben Simmons, Dario Saric, dan Robert Covington.
Tandem backcourt Lowry-Simmons bisa menjadi masalah bagi tim lawan, tapi transisi besar diperlukan agar sukses.
Dan mungkin pada saat ini Embiid dan Simmons berada di puncaknya, dan performa Lowry yang berusia 31 tahun melemah. Embiid berusia 23 tahun, sementara Simmons baru berusia 20 tahun.
Namun, kalau Lowry mempertahankan performa terbaiknya, dia bisa menjadi aset dalam target Philadelphia untuk melaju ke pascamusim.
Mungkin kontrak maksimum bisa menjadikan Mowry bantuan besar tapi itu masih diragukan.
Dengan Raptors, Lowry mencetak rata-rata 22,4 poin per laga, tertinggi dalam karirnya, runner-up bagi Demar DeRozan, dia juga memperoleh rata-rata 7,0 assist per game, tertinggi di tim, juga 4,8 rebound dan 1,5 steal per game.
Dalam tekad mereka untuk memainkan tim kompetitif, Sixers bisa memperoleh jasa dari pilihan top dua selama draft NBA tahun ini.
Mereka bisa memilih Markelle Fultz atau Lonzo Ball, tapi para pakar memperkirakan bahwa merekrut Lowry bisa melambat progres Fultz atau Ball.
Keadaannya sekarang, Philadelphia menunggu putranya kembali.
Menurut Lowry, dia ingin memenangkan cincin kejuaraan. Itu mungkin masih jauh kalau dia bermain dengan Sixers, tapi dia bisa jadi bagian yang hilang saat tim berjuang untuk merebut kembali kejayaan.
Tapi akankah ini menjadi tindakan yang bijak kalau terjadi? Bisakah pemain dan tim berakhir dengan situasi yang menguntungkan sesama?
Juli sebentar lagi, jadi kita akan menunggu apa Lowry akan mengatakan “ya” ke Philly atau tidak.