Riyad Mahrez, gelandang Leicester City, telah menyatakan keinginannya untuk meninggalkan klub musim panas ini, menurut pernyataan tim.
Mahrez menyatakan bahwa dia tinggal untuk satu tahun sesudah kemenangan ajaib Liga Premier di tahun 2016, “karena kagum dan hormat” tapi dia juga merasa “sudah waktunya bagi saya untuk melangkah ke depan”.
“Saya sudah mengadakan diskusi yang bagus dengan pimpinan dewan musim panas lalu, dan saat itu kami sepakat bahwa saya akan tinggal setahun lagi untuk membantu klub sebaik-baiknya, menyusul transisi memenangkan gelar dan waktu di Liga Champions,” kata Mahrez, yang ditunjuk sebagai Player of the Year PFA pada musim kemenangan gelar mereka.
“Saya sudah melewati empat musim terbaik dalam karir saya di Leicester, dan menyukai setiap momennya,” kata Mahrez, yang bergabung dari klub Perancis, Le Havre, kabarnya untuk £400.000 di tahun 2014. “Saya merasa bangga sekali telah menjadi bagian dari pencapaian kami selama di klub, membangun diri menjadi tim juara Liga Premier.
“Hubungan yang saya bangun dengan klub dan fans kami adalah sesuatu yang akan saya kenang selalu, dan saya benar-benar berharap mereka akan memahami dan menghargai keputusan saya.”
Mahrez dianggap sebagai salah satu dari empat pilar pengejaran gelar Foxes yang tak terduga, bersama dengan striker, Jamie Vardy, kapten Wes Morgan, dan gelandang giat, N’Golo Kante, yang telah transfer ke Chelsea musim panas lalu, dan membantu Blues memenangkan gelar musim ini.
Pemain asal Aljazair berusia 26 tahun ini telah dikritik untuk penurunan performanya, saat angka liganya menurun dari 17 gol dan 11 assist di tahun 2016, ke 6 gol dan 3 assist tahun ini.
Leicester City juga hanyut dalam kontroversi setelah pemecatan mereka atas pelatih, Claudio Ranieri untuk pertahanan gelar yang buruk musim ini. Foxes finish ranking 12 di liga, dan tersingkir oleh Atletico Madrid di perempat final Liga Champions.