Apa kontrak ini dibuat dengan sihir?
Ketika Maria Sharapove menandatangani kontrak dengan Lawn Tennis Association agar beraksi di Aegon Classic Birmingham, banyak yang heran.
Saat mantan No. 1 ini tersudut dengan penyalahgunaan narkoba dan kontroversi kembali ke olahraga ini, banyak yang masih menganggap bintang Rusia ini sebagai sorotan dalam olahraga ini, bahkan saat banyak yang protes atas kembalinya.
The 30-year-old Sharapova signed a contract with the LTA over two years to play in the tournament.
A five-time Grand Slam champion, she got a wildcard for the June event after falling down the rankings following a 15-month drug suspension.
Lima kali juara Grand Slam, dia diberikan Wildcard untuk turnamen bulan Juni setelah turun ranking, menyusul skorsing narkoba 15 bulan.
Sesuai perjanjian, Sharapova tidak akan diberikan bayaran tampil dari LTA.
Dengan pengetahuan atas kontroversi seputar ini, ketua LTA, Michael Downey, mengaku bahwa keputusan ini tidak gegabah dan “tidak semua orang akan menyetujuinya”.
Andy Murray dan pemain lain termasuk dalam mereka yang tidak setuju dengan hal ini, dan kembalinya petenis asal Rusia ini secara umum.
Murray dkk menyatakan hari Kamis lalu bahwa pemain yang kembali dari skorsing narkoba seharusnya tidak diberikan Wildcard ke turnamen.
Petenis Kanada, Eugenie Bouchard, sebelumnya telah mencaci Sharapova, dan menganggapnya “curang”.
Sharapova disanksi setelah dites positif untuk obat penyakit jantung, meldonium, selama Australia Terbuka 2016.
Tapi dia punya pendukung di Pengadilan Arbitrasi untuk Olahraga, yang mengatakan Sharapova bukan “pecandu yang berniat”.
Downey membela tindakan LTA dan menjelaskannya dalam surat ke staf dan petugas senior mereka dalam tenis Britania.
“Mungkin ada yang mempertanyakan etika dari keputusan ini. Kami tidak meragukannya,” ujar Downey.
Dia menambahkan bahwa walau Sharapove membuat kesalahan yang tidak kami terima, “dia sudah menjalani hukumannya dengan diskors 15 bulan, dan sekarang bisa kembali beraksi.”
Kami pikir kehadiran Sharapova di Birmingham bisnis bagus menurut segi pandang komersil, dan walau ada yang tidak menyetujuinya, mereka mungkin kalah jumlah dengan mereka yang memuji keputusan LTA.
Sharapova unggul di turnamen Birmingham tahun 2004 dan 2005, dan menerima dukungan penonton.
Menurut LTA, kembalinya dia dalam turnamen akan menguntungkan fans Britania, yang bisa melihatnya beraksi di tanah air.
Sharapova, yang sekarang di ranking 211 dunia, senang sekali saat mendengar keputusan LTA.
“Saya senang sekali untuk kembali ke Birmingham tahun ini dan bermain di lapangan rumput, sebagai bagian dalam persiapan untuk Wimbledon, dan saya ucapkan terima kasih pada LTA untuk kesempatan ini,” katanya.
Petenis lain yang diprediksi akan bertanding di ajang Birmingham ini adalah No. 1 dunia, Angelique Kerber, No. 1 Britania, Johanna Konta, Garbine Muguruza, Agnieszka Radwanska, san Simona Halep.
Lupakan saja pembenci Maria, karena di Birmingham, sudah pasti dia punya banyak fans.