Max Verstappen menunjukkan dominasinya yang tak terbendung di Grand Prix Belgia, mengamankan kemenangan kedelapan berturut-turut dalam pertandingan satu-dua Red Bull dengan Sergio Perez. Kemenangan Red Bull menandai kemenangan ke-13 berturut-turut mereka, suatu prestasi yang belum pernah dicapai sebelumnya dalam 73 tahun sejarah Formula Satu, melampaui rekor McLaren pada tahun 1988.
Memulai posisi keenam karena penalti grid, Verstappen memamerkan kehebatannya saat ia menyerbu bendera kotak-kotak 22,3 detik di depan Perez, memperpanjang keunggulan kejuaraannya atas rekan setimnya menjadi 125 poin yang mengesankan. Tingkatkan pengalaman menonton F1 Anda dengan odds taruhan sepak bola yang menarik dari Nextbet.
Keyakinan Verstappen pada mobil dan strateginya terlihat jelas sepanjang balapan. Meski start lebih jauh di belakang grid, juara dunia dua kali itu dengan terampil melakukan overtake dan gerakan yang tepat, mengkonsolidasikan reputasinya sebagai kekuatan yang harus diperhitungkan.
Performa duo Red Bull begitu dominan sehingga pertukaran radio Verstappen dengan race engineer-nya Gianpiero Lambiase menjadi titik fokus diskusi. Saran pembalap Belanda untuk melakukan pit stop tambahan segera ditolak oleh Lambiase, menunjukkan keyakinan tak tergoyahkan Verstappen pada kemampuannya.
Sementara dorongan Verstappen menuju kemenangan tampaknya mudah, rekan setimnya Perez juga melakukan start agresif, menyalip Charles Leclerc dari Ferrari untuk merebut keunggulan. Namun, Verstappen dengan cepat menyusulnya setelah kedua pembalap mengadu, melakukan operan cepat di lintasan lurus Kemmel dan mengambil kendali balapan.
Pertarungan pribadi Red Bull berlanjut saat Verstappen menjauh dari Perez, membuat petenis Meksiko itu tidak memiliki peluang untuk merebut kembali keunggulan. Dengan kemenangan di Grand Prix Belgia, Red Bull merayakan finis satu-dua kelima mereka musim ini, menyoroti performa dan kerja tim mereka yang luar biasa.
Di antara korban awal balapan adalah Oscar Piastri dari McLaren, seorang rookie Australia yang mengalami pertemuan yang tidak menguntungkan dengan pembalap Ferrari Carlos Sainz. Tabrakan itu meninggalkan Sainz dengan sidepod yang rusak, memaksanya untuk pensiun dari balapan nanti.
Saat Max Verstappen terus mendominasi kejuaraan, jalannya menuju gelar ketiga tampaknya hampir pasti, dengan satu-satunya pertanyaan yang tersisa adalah kapan dan di mana dia akan menyegel kesepakatan. Dengan tampilan keterampilan dan strategi yang mengesankan di Grand Prix Belgia, Verstappen dan Red Bull telah memantapkan diri sebagai tim yang harus dikalahkan di musim Formula Satu yang sangat kompetitif. Dapatkan update terbaru dari dunia F1 hanya di Nextbet Sports.